Date 24/04/2021. Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila. Jenis bahaya apa sajakah yang sering terjadi di laboratorium? Apa saja kecelakaan yg sering terjadi di laboratorium. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. bahaya biologi yang berasal dari serangga, tikus dan binatang. Pilih pakaian pelindung yang tahan terhadap bahaya fisik, kimia, termal, dan mudah dipindahkan, dibersihkan, atau dibuang. 5 Rantetampang, mengungkapkan bahwa sanitasi ialah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya penyakit menular dengan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium IPA: Kenali dan pahami bahan-bahan kimia yang. Ukuran kemasan kecil utamanya mengurangi resiko kerusakan. di laboratorium-laboratorium ITB berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Bacaan tambahan : Studi kasus analisis risiko tumpahan kultur bakteri di laboratorium. 2. Perlunya mengetahui potens ibahaya di dalam laboratorium dan tindakan pengendalian bahaya yang dapat menimbulkan risiko. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi,. com March 16, 2020 0 Comments. pangan, khususnya untuk penanganan pengolahan minuman es oleh Dinas Kesehatan di berbagai kota maupun secara nasional oleh Kementerian. Bahaya Frekuensi Radio dan Gelombang Mikro. Kabel Jaringan 6. Simbol ini ditandai dengan tanda silang berwarna hitam. 7) Agar proses pengujian di Laboratorium dapat berjalan lancar. Kecelakaan kerja yang timbul seperti tegangan listrik yang tinggi, tergores, tertular penyakit dan tertusuk lancet. Konfirmasi Bagan Alir di Lapangan Konfirmasi bagan alir merupakan pengecekan ulang antara diagram alir yang sudah dibuat dengan proses produksi yang terjadi sesungguhnya. kurang. Faktor Bahaya Fisik Faktor fisik di tempat kerja antara lain meliputi kebisingan, radiasi, getaran mekanis, cuaca kerja, tekanan udara tinggi dan rendah,. Jenis dan Sumber Bahaya di Laboratorium Bahaya merupakan sesuatu yang mengancam pada manusia dan dapat menyebabkan cidera. Kegiatan laboratorium kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia, ergonomi dan psikososial. Pada tahun 2016 terdapat 1. Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain : faktor bahaya. Semoga bermanfaat. Ini meliputi pelindung mata, masker wajah, sarung tangan, jas laboratorium, sepatu keselamatan, dan perlengkapan lainnya. Kerja vakum, e. Simbol bahaya bahan korosif menunjukkan zat korosif di laboratorium yang dapat menggerogoti kulit jika kita bersentuhan langsung dengan bahan tersebut. Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik. Bahaya Slip, Trip & Fall dan Mitigasinya Oleh: Muhyidin, SKM Kasus Slip, Trip & Fall Menurut laporan National Floor Safety Institute (NFSI), terjatuh (fall) telah mengakibatkan 8 juta kejadian darurat di Rumah Sakit dan merupakan sebab utama kunjungan sebesar 21,3%. Laboratorium kimia adalah laboratorium yang menggunakan bahan kimia secara intensif pada kelas. Asam Nitrat (HNO3) 2. mengelompokkan risiko bahaya di suatu tempat kerja. kegiatan berbahaya sedang berlangsung. Bahaya listrik Menilai Bahaya Hayati Bahaya hayati merupakan masalah di laboratorium yang menangani mikroorganisme atau bahan yang terkontaminasi mikroorganisme. Apa sajakah potensi bahaya yang terdapat di Laboratorium Jurusan Kimia Menilai bahaya fisik. Suyanta, M. Ini meliputi pelindung mata, masker wajah, sarung tangan, jas laboratorium, sepatu keselamatan, dan perlengkapan lainnya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja di dalam laboratorium. (PDF) Penilaian risiko penyimpanan produk bahan berbahaya dan beracun. · Bahaya Bahan Kimia : bahaya bahan kimia berupa asam, basa, dan pelarut yang dapat memicu penguapan, kebakaran, dan pemaparan kedalam tubuh melalui kulit. 2. Risiko yang muncul dari bahaya-bahaya ini termasuk dalam bahaya fisik dan psikososial. Contoh Soal No. Jenis-jenis laboratorium tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 000 MHz. On-site, dalam radius 1. A. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang mengawasi. Pada metode HIRARC, hal yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasiRuang tertutup seperti Laboratorium,. Adapun. Balikan dan Tindak Lanjut 62 K. Kategori yang satu ini. Potensi bahaya di laboratorium diantaranya adalah bahaya kimia. Universitas Indonesia Tahun 2012 . kerja baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan, menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. Menilai Bahaya Hayati 61 I. Fakultas kedokteran : USU Medan Anonim. Bahaya bahan kimia (korosif Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Terkadang lemari asam juga berfungsi untuk mengurangi uap berbahaya di ruangan laboratorium karena daya hisap yang cukup kuat mengakibatkan udara di sekitar ruangan laboratorium ikut terhisap. Untuk mengetahui potensi bahaya di tempat kerja. Ammonium Nitrat (NH4NO3) contohnya. Tujuan: Mengetahui potensi bahaya kerja dan pengendalian dampak di unit produksi palm kernel crushing PT. 1. Identifikasi awal mengenai potensi bahaya yang ada di Laboratorium. 1. Hal. Apabila potensi bahaya tersebut tidak dikendalikan dengan. L Ratumbuysang Manado. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari: a. Terdapat beberapa kasus kecelakaan kerja di Instalasi Radiologi yang tidak tercatat seperti kecelakaan dalam memindahkan pasien tanpa memperhatikan teknik angkat beban yang benar, mata yang terkena cairan. Jenis limbah laboratorium yang dihasilkan oleh PT XYZ selama proses pengujian berlangsung merupakan limbah B3 yang diidentifikasi sesuai dengan Lampiran 1 PPRI nomor 101. B. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh. Selain potensi bahaya tersebut, terdapat potensi bahaya lain yang bersumber dari luar laboratorium seperti; gempa, angin ribut, dan banjir. Bahaya hayati merupakan masalah di laboratorium yang menangani mikroorganisme atau bahan yang terkontaminasi mikroorganisme. Bising secara konstan yang dirasakan oleh ground crew atau kru darat di bandar udara bisa menimbulkan ketulian. Universitas Indonesia Tahun 2012 . Di antara tata tertib tersebut adalah sebagai berikut: Dilarang membawa alat-alat dan bahan kimia ke luar ruangan tanpa mendapat izin dari petugas. bekerja di laboratorium. Untuk meminimalisasi potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dapat dilakukan identifikasi bahaya. terdapatnya potensi bahaya di tempat kerja. & Sukirman, 2008). Makalah Bahaya Fisik Di Lingkungan Kerja Dan Dampaknya Bagi Kesehatan Dan Ergonomi Dan Faal Kerja. Fine. (2018) yang meneliti tentang risiko kapanpun termasuk di laboratorium. Ketiga bahan kimia merupakan bahan kimia yang apabila terkena kulit berpotensi menyebabkan luka bakar pada kulit. Potensi bahaya di laboratorium kimia dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan menurunkanaktivitas penggunaan 3D printer terdapat 2 potensi risiko bahaya fisik, 1 potensi risiko bahaya kimia, dan 3 potensi risiko bahaya listrik. dilakukan sehari-hari kondisi ekstrim (huru-hara, terhadap kesehatan dan beberapa meter saja kadar maksimum yang bagi masyarakat di waktu 1 minggu. laboratorium. Rumusan Masalah Apa saja identifikasi bahaya fisik laboratorium RS An-Nisa Tangerang ? C. Penggunaan bahan kimia di laboratorium biasanya sedikit tetapi banyak jenisnya (Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manudia Kesehatan, 2017). Pengumpul Limbah B3. POTENSI BAHAYA BIOLOGI. bahaya fisik adalah : a) Serpihan gelas atau logam dari mesin atau wadah; b) Benda-benda asing seperti pasir, kerikil atau potongan kayu; c). com - PT Prodia StemCell Indonesia “ProSTEM”, meresmikan gedung baru Advanced Cell Therapy Production Laboratory (ACT-PLab) pada tahap. Zat yang mudah terbakar ini. Si Disusun Oleh : Kelompok 6 (Enam) 1. Oleh karena itu keberadaan laboratorium di sekolah sangat penting dalam mendukung. Pada tahun 2016 terdapat 1903 kasus Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila intensitasnya meningkat dapat menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014). 2. Penggunaan bahan kimia di laboratorium biasanya sedikit tetapi banyak jenisnya (Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manudia Kesehatan, 2017). apabila petugas laboratorium tidak menggunakan alat pengaman, akan semakin besar kemungkinan petugas laboratorium terinfeksi bahan berbahaya, khususnya berbagai jenis virus. — Tindakan Hygiene di Laboratorium; Contoh tindakan hygiene di laboratorium dapat dilakukan pada diri sendiri dan pada ruangan laboratorium, yaitu : 1. BAHAYA FISIK DI TEMPAT KERJA. Keamanan dan Kesehatan Karyawan. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diinformasikan secara cukup dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Resiko bahaya di rumah sakit tidak semuanya akan nampak kalau kita tidak dapat mengenalinya, terutama resiko bahaya biologi,. Pakaian sekali pakai yang sudah digunakan saat menangani bahan karsinogenik atau bahan lain yang sangat berbahaya harus dipindah tanpa. Potensi bahaya fisik termasuk di dalamnya radiasi ion dan non ion, ergonomi, kebisingan, tekanan panas, pencahayaan, listrik, api (K eith Furr,1995). Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb : 1. Jadi setiap potensi bahaya yang ada, harus diidentifikasi dan dinilai risiko. Alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan yang dirancang khusus untuk melindungi tubuh dari bahaya fisik, kimia, atau biologis di laboratorium. Jul 20, 2022 · Edukasi Bahaya Bahan Kimia Obat yang Terdapat Di Dalam ObatTradisional. Jakarta. Potensi bahaya fisik. 903 kasus kecelakaan dan tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 1 . Masing-masing ini merupakan ancaman potensial bagi hidup Anda dan kemampuan. Timbulan limbah B3 yang dihasilkan di laboratorium-laboratorium ITB setiap minggunya adalah 457,54 kg. berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia. 1. kapanpun termasuk di laboratorium. Sarung Tangan Diperlukan. Physical agent. Tujuan K3 di laboratorium adalah untuk menciptakan suasana laboratorium sebagai sarana belajar yang aman dengan cara mengingat pengetahuan praktik baik dosen, laboran, dan mahasiswa tentang K3, mengenal bahaya yang mungkin terjadi, serta upaya penanganannya. 1, 2, 3, dan 4. Septiani, R. Bahaya Fisik. Tabel 2. 1 Bahaya Faktor Kimia 6 2. Tujuan kesehatan kerja adalah: 1. MATERI -1 - MANAJEMEN SUMBER BAHAYA DAN RISIKO DI LABORATORIUM rev - 2017. Langkah 5 Menilai Bahaya Fisik Bahaya Frekuensi Radio dan Gelombang Mikro Frekuensi radio (RF) dan gelombang mikro yang digunakan di oven dan tanur RF, pemanas induksi, dan oven gelombang mikro terjadi dalam kisaran 10 kHz hingga 300. Bahaya yang bersifat Biologik. menetapkan upaya pengendalian bahaya di CV. docx. Hasil penelitian Muhani dkk. Sebelum memasuki lab, praktikan harus memakai alat perlindungan diri (APD) yang berupa ;. Menilai Bahaya Fisik Pegawai Laboratorium 60 H. Pemberian Label (Labeling) Mayoritas bahaya ergonomi yang teridentifikasi adalah bahaya postur janggal pada bagian tubuh bawah dan pengangkatan beban secara manual Kata Kunci: bahaya ergonomi; GOTRAK; teknisi laboratorium. Paparan: Kontak langsung dengan kulit atau inhalasi uap asam sulfat. 3. Bahaya fisik, misalnya yang berkaitan dengan peralatan seperti bahaya listrik. Untuk mencegah atau mengurangi potensi kerugian dari penerangan yang buruk, maka penerangan di tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan. JawaPos. ISTILAH & DEFINISI: 3. Sehingga dapat disimpulkan pelaku pengelolaan limbah B3 antara lain : Penghasil Limbah B3. Sifat fisik (property) dari Ethanol dan Isopropyl alcohol seperti pada Tabel 2. Temuan penelitian ini didapatkan bahwa potensi bahaya fisik yang terjadi sebagian besar memiliki risiko rendah dan penangannya dengan prosedur rutin. Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cedera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental demikian. . Apabila potensi bahaya tersebut tidak dikendalikan dengan. Sedangkan menurut Soehatman Ramli (2010: 68), bahaya fisik adalah bahaya yang berasal dari faktor-faktor fisik. Seperti yang telah di jabarkan dalam konsep bahaya, bahwa bahaya itu dalam Research on Work Related Stress dibagi ke dalam bahaya fisik, yang meliputi biologi, biomechanical, kimia dan Radiological, bahaya dan psikososial . Semoga bermanfaat. 3 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang, maka didapatkan perumusan masalah “Apakah manajemen, serta kondisi fisik lingkungan kerja di Laboratorium. 5 Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa berbahaya dan mencegah meluasnya bahaya tersebut 6. dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera atau bahkan cacat, serta bahaya. 5. 2. 3. 3 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut. terhadap bahaya yang mungkin terjadi dengan melihat proses aktivitas PPTI 2 pada setiap stasiun yang digunakan saat praktikum di laboratorium P3 dan menanyakan kepada. Tabel 3. KESEHATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA UPAYA MENCIPTAKAN LABORATORIUM KIMIA YANG AMAN, SEHAT, DAN BEBAS DARI PENCEMARAN LINGKUNGAN Oleh: Prof. The Schuster Laboratory, Universitas Manchester (laboratorium fisika) Laboratorium ( Belanda: laboratorium) atau makmal ( Arab: مَعْمَل, translit. Faktor fisik di laboratorium yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja meliputi: 1. 1. 4. 1 Debu. Langkah Pencegahan: Menggunakan sarung tangan tahan kimia, kacamata pelindung, dan perlindungan pernapasan saat menangani asam sulfat. Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang bersifat luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang. 3. endang. Hasil variabel pengetahuan K3(X) dan kesadaran berprilaku K3(Y) n ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY Nilai KP pada persamaan diatas 229 10185 10416 454863 476688 464389 menunjukkan seberapa besar Sebelum dilakukan pengujianRidasta, B. 07/MENKES/4642/2021 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pemeriksaan Covid-19, pada 11 Mei 2021. 1 tahun 1970 tentang keselamatan. 2. Jurnal. Jenis-jenis bahaya dalam Laboratorium 24. com. Merupakan ide yang baik untuk menyimpan daftar periksa rumah tangga dasar untuk laboratorium untuk mengingatkan staf tentang tugas mana yang perlu dilakukan setiap hari, seperti membersihkan dan membersihkan meja, menyapu lantai, dan. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Hal ini terjadi karena di laboratorium pendidikan bekerja di laboratorium (Stephen, 2018). Ledakan yang terjadi akibat bahan kimia maupun gas kompor pemanas. Olewski,2017). Bahaya tersebut. Identifikasi Risiko/Bahaya Fisik di laboratorium formulasi PT X Berdasarkan pengelompokan jenis penelitian sediaan yang dilakukan di laboratorium formulasi maka dilakukan identifikasi jenis bahaya berdasarkan jenis potensi bahaya fisik yang ada, yaitu: Jenis Kegiatan Mesin/alat yang digunakan Variabel risiko Peluang TingkatMereka banyak digunakan dalam sintesis kimia, fisik, dan analisis kimia, bio-farmasi, dll.